
PWMJATENG.COM, Cilacap – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Jawa Tengah bagian selatan. Peringatan ini terutama ditujukan untuk masyarakat Kabupaten Cilacap dan sekitarnya.
Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo, menjelaskan bahwa potensi hujan dipicu oleh dinamika atmosfer yang cukup kompleks. “Pantauan kami menunjukkan Indeks Dipole Mode (DMI) negatif tercatat hingga minus 1,27 sehingga meningkatkan curah hujan di Indonesia bagian barat. Selain itu, terdapat gelombang Rossby Ekuatorial yang melewati Pulau Jawa serta tekanan rendah di Samudera Hindia barat daya Sumatera,” kata Teguh di Cilacap, Rabu (10/9).
Ia menambahkan, fenomena tersebut membuat curah hujan meningkat dalam beberapa hari terakhir. Berdasarkan catatan BMKG pada Senin (8/9), wilayah Cilacap diguyur hujan dengan intensitas sedang, yakni 23 milimeter, setelah sebelumnya cuaca relatif cerah hingga berawan.
Sementara itu, pada Selasa (9/9), curah hujan di sejumlah wilayah Cilacap terpantau bervariasi. Di kawasan perkotaan Cilacap, hujan tercatat sebesar 10 milimeter yang masuk kategori ringan. Namun, di wilayah lain angkanya jauh lebih tinggi. Di Sidareja tercatat 64 milimeter yang masuk kategori lebat, Dayeuhluhur 85 milimeter atau kategori lebat, Cimanggu 135 milimeter dengan kategori sangat lebat, dan Maos 35 milimeter atau kategori sedang.
Baca juga, Riset Sosial sebagai Jalan Baru: Ajakan Busyro Muqoddas untuk Akademisi Muhammadiyah
“Potensi hujan sedang hingga lebat diprakirakan masih akan terjadi hingga tiga hari ke depan,” ujar Teguh.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa dalam tiga hari ke depan arah angin diperkirakan bertiup dari timur hingga selatan dengan kecepatan antara 5 sampai 40 kilometer per jam. Suhu udara akan berada di kisaran 24 hingga 32 derajat Celsius, sedangkan kelembapan udara berkisar 63 sampai 96 persen. Kondisi ini dipandang cukup mendukung terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.
Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama terhadap potensi bencana hidrometeorologi yang sering muncul saat musim hujan. Teguh menyebutkan, ancaman bencana itu meliputi banjir, tanah longsor, maupun angin kencang. “Kami mengingatkan masyarakat agar berhati-hati dan selalu mengikuti informasi cuaca terbaru dari BMKG,” katanya.
Selain itu, masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir dan longsor diminta menyiapkan langkah antisipasi. Menurut Teguh, kesiapsiagaan penting agar dampak yang ditimbulkan tidak semakin besar. “Curah hujan yang tinggi berpotensi memicu luapan air sungai dan pergerakan tanah di daerah perbukitan. Ini perlu menjadi perhatian bersama,” ujarnya menegaskan.
BMKG menekankan, informasi cuaca harian dan peringatan dini bisa diakses melalui kanal resmi, baik aplikasi maupun media sosial. Hal ini agar masyarakat dapat mengetahui perkembangan terkini sebelum melakukan aktivitas, khususnya di luar ruangan.
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha