
PWMJATENG.COM, Padang – Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Sumatera Barat kembali mengambil langkah strategis dalam memperkuat kesiapsiagaan bencana. Melalui kegiatan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) SAR Dasar yang digelar selama enam hari, MDMC fokus memberikan pelatihan stase pertolongan pertama kepada para peserta.
Pelatihan ini berlangsung sejak 13 hingga 18 Mei 2025 di Lumint Camp ABG Water Park, Kota Padang. Ketua MDMC Sumbar, Portito, menyebutkan bahwa kegiatan ini ditujukan untuk meningkatkan kapasitas para relawan dan masyarakat dalam memberikan bantuan awal secara cepat dan tepat saat terjadi bencana.
“Diklat ini kami rancang untuk membekali peserta dengan pemahaman dan keterampilan praktis dalam memberikan pertolongan pertama kepada korban bencana. Harapannya, mereka bisa menjadi garda terdepan dalam situasi darurat,” ujar Portito kepada media, Rabu (14/5/2025).
Kegiatan ini menargetkan partisipasi hingga 100 orang. Per Rabu siang, tercatat sebanyak 48 peserta telah resmi mendaftar. Para peserta berasal dari berbagai elemen masyarakat, mulai dari relawan MDMC kabupaten/kota, perwakilan Organisasi Otonom Muhammadiyah dan Aisyiyah, hingga mahasiswa dari dua perguruan tinggi ternama di Padang.
“Responnya luar biasa. Kami sangat senang melihat antusiasme dari berbagai latar belakang,” kata Portito. “Ini menunjukkan tingginya kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesiapan dalam menghadapi bencana,” lanjutnya.
Peserta yang hadir mencakup relawan MDMC dari berbagai kabupaten/kota di Sumbar, delegasi dari MDMC Provinsi Riau, perwakilan Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) Aisyiyah, serta unsur Amal Usaha Muhammadiyah dan Aisyiyah. Tidak ketinggalan, mahasiswa dan staf Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UMSB) serta Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang juga turut ambil bagian.
Baca juga, Keanekaragaman Hukum dalam Islam: Keteladanan Rasulullah dan Kebijaksanaan Para Sahabat
Diklat ini mengangkat materi penting seputar pertolongan pertama, mulai dari penanganan luka ringan, evakuasi korban, hingga tindakan penyelamatan di medan sulit. Seluruh peserta dituntut aktif dalam simulasi lapangan yang dirancang menyerupai kondisi nyata bencana.
Menurut panitia pelaksana, peserta akan mendapatkan sertifikat pelatihan setelah menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan. Sertifikat tersebut menjadi bukti kompetensi awal yang sangat berguna bagi keterlibatan mereka dalam berbagai aksi kemanusiaan.
Portito menekankan bahwa pelatihan ini tidak hanya penting untuk relawan yang aktif di lapangan, tetapi juga relevan bagi masyarakat umum yang ingin peduli terhadap keselamatan lingkungan sekitar. “Kami membuka pintu selebar-lebarnya bagi siapa saja yang memiliki niat untuk membantu sesama di saat krisis,” ucapnya.
MDMC Sumbar masih membuka pendaftaran hingga kuota peserta terpenuhi. Masyarakat yang tertarik dapat langsung menghubungi panitia pelaksana atau mengakses kanal resmi MDMC Sumatera Barat untuk informasi lebih lanjut.
Dengan adanya pelatihan ini, MDMC Sumbar berharap semakin banyak individu yang siap siaga, terlatih, dan berdaya dalam menghadapi potensi bencana yang bisa terjadi kapan saja.
“Setiap menit di saat darurat sangat berarti. Mereka yang telah dilatih akan menjadi harapan pertama dalam menyelamatkan nyawa,” tegas Portito mengakhiri keterangannya.
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha