Simulasi Gempa Bumi Hebohkan MPLS di SD Muhammadiyah Tangkil Tengah! Ini Tujuannya

PWMJATENG.COM, Pekalongan – Suasana berbeda terasa di SD Muhammadiyah Tangkil Tengah, Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan, saat pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), Kamis (18/7/2025). Bukan sekadar perkenalan sekolah biasa, kegiatan MPLS kali ini diwarnai dengan edukasi kebencanaan lengkap dengan simulasi gempa bumi yang menggugah antusiasme para siswa.

Kegiatan tersebut merupakan hasil kolaborasi antara Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Kabupaten Pekalongan, Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), dan Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan (UMPP).

Sebanyak 113 siswa mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dengan penuh semangat. Mereka diajak mengenali teori dasar kebencanaan serta berpartisipasi dalam simulasi penanganan bencana gempa bumi. Semua dilakukan dengan pendekatan yang interaktif, aplikatif, dan menyenangkan bagi anak-anak usia sekolah dasar.

“Tujuan dari kegiatan ini adalah agar siswa memahami potensi bencana di lingkungan sekitar, mengenal teori dasar kebencanaan, serta merasakan pengalaman langsung dalam simulasi gempa bumi. Dengan begitu, mereka akan belajar bersikap sigap, tanggap, dan tetap tenang dalam situasi darurat,” jelas Umi, perwakilan LLHPB PDM Kabupaten Pekalongan.

Baca juga, Sekali Lagi Tentang Bank Syariah Muhammadiyah ‘Artha Surya atau Matahari’

Menurut Umi, pembelajaran melalui simulasi dinilai lebih efektif untuk anak-anak. Mereka tidak hanya mendengarkan penjelasan, tetapi juga mengalami langsung bagaimana bersikap ketika gempa terjadi. “Simulasi seperti ini sangat penting agar anak-anak tidak panik saat menghadapi keadaan darurat,” tambahnya.

Kegiatan tersebut tidak hanya ditujukan untuk mengenalkan bencana sebagai konsep, tetapi juga menanamkan kesadaran sejak dini tentang pentingnya kesiapsiagaan. Edukasi yang diberikan mencakup cara evakuasi yang aman, posisi perlindungan saat gempa, dan pentingnya komunikasi yang efektif saat terjadi bencana.

Selain siswa, para guru juga turut terlibat dalam pelatihan ini. Mereka didampingi langsung oleh tim LLHPB dan MDMC yang sudah berpengalaman dalam edukasi kebencanaan. Pendekatan ini diharapkan mampu menciptakan sinergi antara guru dan siswa dalam menciptakan lingkungan sekolah yang tanggap bencana.

Kepala Sekolah SD Muhammadiyah Tangkil Tengah mengapresiasi kegiatan tersebut dan berharap kegiatan serupa bisa digelar secara berkala. “Edukasi seperti ini seharusnya menjadi agenda rutin. Anak-anak dan guru perlu terus dibekali kemampuan dasar menghadapi bencana, apalagi Indonesia adalah wilayah rawan gempa,” ujarnya.

Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *