Siap Hadapi Bencana! Tenaga Kesehatan Muhammadiyah Se-Jatim Dapat Bimtek Intensif Selama 3 Hari

PWMJATENG.COM, Yogyakarta – Dalam upaya meningkatkan kesiapsiagaan dan kemampuan respon tenaga kesehatan terhadap bencana, Lembaga Resiliensi Bencana (LRB) MDMC PP Muhammadiyah menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas Tenaga Kesehatan Bencana Rumah Sakit Muhammadiyah ‘Aisyiyah (RSMA) se-Jawa Timur. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, mulai 15 Mei 2025, di Yogyakarta.

Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur. Sebanyak 26 peserta dari berbagai RSMA di wilayah Jawa Timur mengikuti pelatihan tersebut secara aktif.

Ketua MDMC PP Muhammadiyah, Budi Setiawan, secara langsung membuka kegiatan ini. Dalam sambutannya, Budi menyatakan bahwa peningkatan kapasitas tenaga kesehatan sangat penting dalam sistem penanggulangan bencana nasional.

“Tenaga kesehatan harus memiliki keahlian tidak hanya dalam hal medis, tetapi juga dalam manajemen bencana. Muhammadiyah melalui MDMC ingin memastikan bahwa para tenaga kesehatan di RSMA siap siaga menghadapi situasi darurat kapan pun dibutuhkan,” ujar Budi Setiawan.

Baca juga, Ibnu Hasan: Ilmu Amaliah dan Amal Ilmiah, Fondasi Tanggung Jawab Muslim dalam Kehidupan

Turut hadir dalam pembukaan kegiatan tersebut, Rakhmad Ramadhanjaya, Ketua Tim Kerja Fasilitasi Pemulihan Awal, Rehabilitasi, dan Rekonstruksi dari Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Ia menyampaikan bahwa kerja sama antara organisasi kemasyarakatan dan pemerintah menjadi kunci dalam memperkuat sistem kesehatan saat bencana terjadi.

“Upaya seperti yang dilakukan MDMC dan MPKU Jatim ini sangat strategis. Pelibatan rumah sakit Muhammadiyah dalam penanganan bencana telah terbukti efektif, dan peningkatan kapasitas seperti ini akan memperkuat jejaring kesehatan nasional dalam kondisi krisis,” tutur Rakhmad.

Selama pelatihan berlangsung, peserta mendapatkan materi yang komprehensif mengenai penanganan bencana dari aspek kesehatan. Materi tersebut mencakup triase medis, pelayanan kesehatan darurat, pengelolaan fasilitas RS saat krisis, hingga koordinasi dengan pemangku kepentingan lintas sektor.

Selain teori, peserta juga terlibat dalam simulasi langsung penanganan bencana. Simulasi ini dirancang agar para tenaga kesehatan mampu bertindak cepat dan tepat dalam menghadapi berbagai jenis krisis seperti gempa bumi, banjir, atau wabah penyakit.

Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *