Selamat Milad ke-113 Muhammadiyah: Suara dan Harapan dari Kami Relawan Muhammadiyah

MDMC | Semarang – Milad ke-113 Muhammadiyah membawa pesan yang kuat bagi seluruh warga persyarikatan: gerakan ini telah melewati lebih dari satu abad pengabdian dalam mencerahkan kehidupan umat dan memajukan kesejahteraan bangsa. Tema tahun ini, “Memajukan Kesejahteraan Bangsa”, terasa sangat relevan di tengah tantangan sosial, ekonomi, dan kemanusiaan yang semakin kompleks. Bagi kami para relawan Muhammadiyah, momentum milad ini bukan sekadar seremoni tahunan, tetapi pengingat mendalam bahwa jalan pengabdian harus terus dilanjutkan dengan kesungguhan, profesionalitas, dan keikhlasan.

Sejak awal berdirinya, Muhammadiyah telah menegaskan dirinya sebagai gerakan Islam yang berkemajuan. Prinsip itu diwujudkan melalui pendidikan, pelayanan kesehatan, pemberdayaan masyarakat, serta respons cepat terhadap berbagai krisis kemanusiaan. Kami yang berada di barisan relawan menyaksikan betapa ajaran tanwir—mencerahkan—menjadi napas dari setiap langkah. Baik ketika berada di tengah lokasi bencana, di pos layanan kesehatan, maupun dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat, spirit menolong sesama tanpa membedakan latar belakang selalu menjadi penggerak utama.

Dalam pandangan kami, relawan adalah wajah paling konkret dari semangat “memajukan kesejahteraan bangsa”. Kehadiran relawan di berbagai daerah bencana, pedalaman, atau wilayah minim akses fasilitas bukan sekadar bentuk kepedulian, tetapi wujud nyata dari nilai Islam yang dipraktikkan secara sosial. Banyak korban bencana yang pernah kami temui mengatakan bahwa keberadaan relawan Muhammadiyah membuat mereka merasa tidak sendirian menghadapi musibah. Ungkapan itu menjadi pengingat bagi kami bahwa kerja-kerja kemanusiaan bukan hanya soal aksi, melainkan juga tentang membangun harapan.

Milad ke-113 ini juga mengajak seluruh elemen bangsa untuk menengok kembali peran Muhammadiyah dalam pembangunan nasional. Persyarikatan ini tidak hanya berdiri sebagai organisasi keagamaan, tetapi juga mitra strategis negara dalam memajukan kesejahteraan rakyat. Melalui ribuan sekolah, perguruan tinggi, rumah sakit, panti asuhan, hingga program pemberdayaan ekonomi, Muhammadiyah telah membuktikan bahwa agama dapat menjadi kekuatan sosial yang mendorong kemajuan.

Baca juga, Gandeng MDMC, Apoteker Tanggap Bencana Gelar Pengobatan Gratis pada Penyintas Bencana

Sebagai relawan, kami melihat langsung bagaimana institusi-institusi Muhammadiyah bekerja dengan prinsip profesionalitas. Pendidikan di lingkungan Muhammadiyah tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter jujur, disiplin, dan berintegritas. Sementara itu, layanan kesehatan Muhammadiyah dikenal karena keberpihakannya pada masyarakat kecil. Banyak pasien tidak mampu yang merasakan manfaat dari sistem layanan sosial persyarikatan yang tidak berbelit dan lebih mengutamakan aspek kemanusiaan.

Namun, tantangan ke depan tentu tidak ringan. Kesenjangan ekonomi, perubahan iklim, bencana yang semakin sering terjadi, serta dinamika sosial-politik menuntut gerakan Muhammadiyah untuk terus melakukan inovasi. Kami para relawan merasakan kebutuhan tersebut di lapangan. Sistem mitigasi bencana, pelatihan relawan, infrastruktur respons cepat, termasuk kerja sama dengan berbagai pihak perlu semakin diperkuat. Hal ini penting agar persyarikatan tetap mampu memberikan kontribusi terbaik bagi bangsa.

Di tengah perubahan digital yang sangat cepat, Muhammadiyah juga diharapkan dapat memanfaatkan teknologi untuk memperluas jangkauan dakwah dan layanan sosialnya. Para relawan saat ini tidak hanya bergerak di lapangan, tetapi juga di ruang digital untuk mengedukasi masyarakat mengenai isu kemanusiaan, kesehatan, literasi bencana, dan pemberdayaan ekonomi. Media sosial, platform edukasi, dan konten digital menjadi sarana strategis untuk memperluas manfaat gerakan.

Pada momen milad ini, kami menyampaikan rasa terima kasih dan kebanggaan kepada seluruh elemen persyarikatan. Kepada para guru, nakes, aktivis, penggerak komunitas, hingga para relawan di berbagai penjuru negeri—kami meyakini bahwa langkah kecil yang dilakukan setiap hari adalah bagian dari ikhtiar besar untuk memajukan bangsa. Seperti pesan yang sering disampaikan para tokoh Muhammadiyah, kerja kemanusiaan harus dilandasi keikhlasan, tapi dibangun dengan semangat profesionalitas.

Kami para relawan juga menyampaikan doa agar Muhammadiyah tetap teguh dengan jati dirinya sebagai gerakan Islam yang mencerahkan. Semoga persyarikatan ini semakin kuat, semakin berdaya, dan semakin luas kontribusinya dalam membangun peradaban yang berkeadilan. Milad ke-113 bukan hanya tentang usia yang panjang, tetapi tentang perjalanan pengabdian yang makin matang.

Akhirnya, dengan penuh rasa syukur dan optimisme, kami mengucapkan: “Selamat Milad ke-113 Muhammadiyah. Teruslah menjadi pelita yang memajukan kesejahteraan bangsa. Dari kami, para relawan Muhammadiyah, kami siap melanjutkan pengabdian dengan hati yang tulus dan langkah yang berkemajuan.”

Salam cinta dari kami Relawan Muhammadiyah yang saat ini masih melayani masyarakat terdampak bencana di Bumiayu Brebes, Majenang Cilacap, dan Pandanarum Banjarnegara.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *