PWM Jateng Apresiasi Kontribusi MDMC pada Kesuksesan Verifikasi EMT Muhammadiyah

LRB-MDMC

Semarang – Prestasi penting diraih Muhammadiyah setelah Emergency Medical Team (EMT) Muhammadiyah resmi dinyatakan lolos verifikasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Oktober 2025. Kabar ini disambut hangat oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah yang menilai bahwa keberhasilan tersebut tidak lepas dari kontribusi kuat Lembaga Resiliensi Bencana—Muhammadiyah Disaster Management Center (LRB-MDMC) Jawa Tengah.

Verifikasi EMT Muhammadiyah dilakukan melalui dua tahap yang cukup ketat, yaitu pemeriksaan dokumen serta verifikasi lapangan. Proses lapangan itu berlangsung pada 18–19 Oktober 2025. Menurut penjelasan panitia EMT, verifikasi bertujuan memastikan bahwa seluruh standar layanan, manajemen, dan respons kedaruratan yang dimiliki EMT Muhammadiyah telah memenuhi persyaratan WHO.

Dalam struktur EMT Muhammadiyah, terdapat 24 relawan asal Jawa Tengah yang turut bergabung. Mereka mewakili berbagai profesi seperti tenaga medis, ahli logistik, hingga spesialis keamanan dan keselamatan. Keterlibatan 24 anggota itu menunjukkan kesiapan Jawa Tengah dalam mendukung operasi kemanusiaan berskala nasional maupun internasional.

Apresiasi terhadap keberhasilan ini juga disampaikan secara terbuka oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah pada Resepsi Milad ke-113 Muhammadiyah yang digelar di Universitas Muhammadiyah Kudus. Dalam acara tersebut, PWM Jawa Tengah menyerahkan piagam penghargaan kepada LRB-MDMC Jawa Tengah sebagai bentuk pengakuan atas peran strategis LRB-MDMC Jawa Tengah dalam proses verifikasi EMT Muhammadiyah.

Baca juga, Dukung Kesuksesan Verifikasi, 32 Persen Anggota EMT Muhammadiyah Berasal dari Jawa Tengah

Dalam sambutannya, Ketua PWM Jawa Tengah, Tafsir, menyampaikan rasa bangga sekaligus terima kasih atas dedikasi tim LRB-MDMC. Ia mengatakan bahwa kerja keras para relawan dan pengelola lembaga menjadi bagian penting dari keberhasilan verifikasi tersebut. “Kontribusi MDMC sangat terasa. Kami berharap kiprah MDMC di bidang kemanusiaan semakin kuat dan manfaatnya makin luas dirasakan masyarakat,” tuturnya saat diwawancarai media.

Menurut Tafsir, momentum verifikasi WHO bukan hanya menjadi kebanggaan organisasi, tetapi juga penegasan bahwa Muhammadiyah mampu hadir dalam standar kerja kemanusiaan global. Ia menilai bahwa keberhasilan ini dapat memperkuat posisi Muhammadiyah sebagai organisasi yang siap terjun dalam berbagai respon bencana, baik di dalam negeri maupun di wilayah internasional. Ia juga menambahkan bahwa Muhammadiyah harus terus menjaga kualitas manajemen kedaruratan, karena tuntutan pelayanan kemanusiaan akan selalu berkembang.

Di sisi lain, para relawan yang terlibat dalam EMT Muhammadiyah memandang keberhasilan verifikasi ini sebagai tantangan baru. Mereka menyadari bahwa standar WHO menuntut kesiapan tinggi, mulai dari peralatan medis, sistem koordinasi, hingga kecepatan respons. Salah satu relawan menyampaikan bahwa pencapaian ini harus diimbangi dengan latihan berkelanjutan. “Verifikasi bukan akhir, tetapi awal tanggung jawab yang lebih besar,” ungkapnya.

Ke depan, PWM Jawa Tengah menargetkan agar relawan yang tergabung dalam EMT dapat terus bertambah. Mereka berharap generasi muda Muhammadiyah terpanggil untuk terlibat dalam aktivitas kemanusiaan. Dengan adanya verifikasi WHO, peluang keterlibatan dalam misi global semakin terbuka. PWM menilai bahwa hal ini menjadi kesempatan penting bagi kader untuk memperluas pengalaman dalam penanganan bencana lintas negara.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *