
MDMC | Cilacap – Kegiatan kemanusiaan digelar Apoteker Tanggap Bencana (ATB) Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Jawa Tengah pada 16 November 2025. Bersama PC Brebes, PC Tegal, PC Kota Tegal, PC IAI Cilacap, serta MDMC, mereka menyelenggarakan pengobatan gratis, penyuluhan kesehatan, dan bakti sosial di Kalierang, Bumiayu, Brebes. Kegiatan tersebut menjadi perhatian warga karena menghadirkan layanan yang jarang mereka jumpai, terutama setelah wilayah itu terdampak banjir.
Sejak pagi, masyarakat berdatangan untuk mendapatkan paket pengobatan dan sembako. Sebanyak 100 paket sembako dan 100 paket obat dibagikan kepada warga yang membutuhkan. Selain itu, tim ATB juga memberikan penyuluhan mengenai cara mengelola obat secara aman saat terjadi banjir. Materi ini dianggap penting karena banyak warga menyimpan obat secara tidak tepat ketika rumah terendam air.
Salah satu terobosan yang menarik perhatian publik adalah pendirian Apotek Lapangan. Apotek portabel ini bekerja sama dengan dokter dari RS Muhammadiyah Siti Aminah Bumiayu. Fasilitas tersebut dapat dipindahkan dari satu lokasi bencana ke lokasi lain sesuai kondisi lapangan. ATB menyebut konsep ini sebagai inovasi pertama di Jawa Tengah, karena memungkinkan pelayanan kefarmasian hadir lebih cepat di tengah masyarakat terdampak.
Warga Kalierang menyambut kegiatan itu dengan antusias. Banyak dari mereka mengaku jarang mendapat pemeriksaan kesehatan terpadu setelah banjir datang beberapa hari sebelumnya. Beberapa warga bahkan sudah menunggu sebelum kegiatan dimulai.
Baca juga, Breaking News! Relawan Muhammadiyah Gerak Cepat Tangani Longsor di Pandanarum Banjarnegara Sore Ini
Perwakilan ATB Bregas, Fajri, mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan bukti nyata kolaborasi berbagai pihak. “Ini kolaborasi yang kami lakukan bersama Ikatan Apoteker Indonesia dan MDMC. Tujuannya satu, yaitu mempercepat penanganan di wilayah yang terdampak bencana,” ujarnya. Ia menyebut kerja sama lintas organisasi menjadi kunci agar bantuan dapat menjangkau warga dengan lebih merata.

Setelah rangkaian kegiatan di Bumiayu selesai, tim ATB IAI Jawa Tengah kembali bergerak. Mereka menuju Majenang, Cilacap, untuk mendampingi penanganan dampak tanah longsor yang sebelumnya menelan korban jiwa. Di wilayah itu, ATB berkoordinasi dengan MDMC dan menyerahkan sejumlah bantuan kepada BPBD Cilacap.
Bantuan tersebut mencakup logistik kesehatan, peralatan medis, disinfektan, obat-obatan, hingga perlengkapan penunjang autopsi jenazah. Seluruh dukungan diberikan agar proses pencarian, identifikasi korban, dan penanganan di lapangan dapat berjalan lebih lancar. Distribusi bantuan dilakukan dengan menyesuaikan kebutuhan tim di lokasi bencana, terutama yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan.
Turis, Ketua ATB Jawa Tengah, mengatakan bahwa langkah tersebut merupakan bentuk pengabdian para apoteker. Ia menekankan bahwa keberadaan tenaga kefarmasian sangat penting dalam situasi darurat. “Ini pengabdian kami kepada negeri. IAI memberikan dukungan langsung berupa logistik kesehatan untuk menunjang operasi penyelamatan dan pencarian di Majenang,” ungkapnya saat ditemui di posko bencana Balai Desa Cibeunying.
Ia berharap bantuan tersebut dapat memperingan tugas para petugas medis yang bekerja setiap hari di lokasi longsor. Menurutnya, kerja sama yang terbangun antara IAI, MDMC, dan BPBD memperlihatkan bahwa penanganan bencana akan lebih kuat jika dilakukan secara terpadu. Ia menambahkan bahwa ATB siap bergerak kapan pun karena sudah memiliki tim yang terlatih untuk menghadapi situasi tanggap darurat.
Kegiatan ATB di dua daerah tersebut memperlihatkan bagaimana peran apoteker tidak hanya terbatas pada pelayanan di apotek, tetapi juga hadir dalam kondisi darurat. Inovasi Apotek Lapangan yang mereka bawa ke Bumiayu sekaligus menunjukkan bahwa pelayanan kefarmasian bisa menyesuaikan kebutuhan masyarakat pada saat bencana. Kolaborasi lintas daerah dan lintas organisasi juga membantu mempercepat proses pemulihan di wilayah terdampak.
