Desa Siaga Iklim! Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Luncurkan Karang Tangguh di NTB

PWMJATENG.COM, Sumbawa | NTB – Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah resmi meluncurkan program Karang Tangguh di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Rabu (11/6/2025). Program ini menjadi tonggak penting penguatan ketahanan masyarakat desa terhadap bencana dan perubahan iklim, dengan pendekatan berbasis komunitas dan inklusif.

Kegiatan ini berlangsung dalam rangka Workshop dan Kick-Off Rencana Kerja Tahunan 2025 yang digelar oleh Program SIAP SIAGA. Acara dihadiri lebih dari 70 peserta dari berbagai unsur, termasuk Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kedutaan Besar Australia, serta jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) NTB dan Kabupaten Sumbawa.

Salah satu momen utama dalam kegiatan tersebut adalah peluncuran inisiatif Karang Tangguh, yang digagas oleh Lembaga Resiliensi Bencana (LRB)/Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) PP Muhammadiyah, berkolaborasi dengan Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) PP ‘Aisyiyah.

Ketua LRB/MDMC PP Muhammadiyah, Budi Setiawan, hadir langsung untuk menandatangani nota kesepahaman peresmian program. Ia menegaskan bahwa Karang Tangguh merupakan kontribusi Muhammadiyah dalam mendukung implementasi Peraturan Gubernur NTB Nomor 84 Tahun 2022 tentang Desa Tangguh Bencana (DESTANA).

“Program ini menjadi wujud nyata kontribusi kami dalam mendorong integrasi pengurangan risiko bencana ke dalam perencanaan pembangunan desa,” ujarnya.

Baca juga, Berita Resmi Muhammadiyah Nomor 05/2022-2027/Zulkaidah 1446 H/Mei 2025 M

Wakil Ketua LRB/MDMC PP Muhammadiyah, Indrayanto, menjelaskan bahwa Karang Tangguh bertujuan menciptakan desa yang tangguh terhadap bencana melalui penguatan ketahanan pangan dan adaptasi iklim yang berkelanjutan.

“Program ini kami rancang untuk memperkuat daya lenting masyarakat desa terhadap bencana, terutama lewat sistem pangan yang adaptif terhadap iklim,” jelas Indrayanto.

Ia juga menekankan pentingnya penguatan kapasitas komunitas dan kelompok rentan sebagai bagian dari strategi pengurangan risiko bencana. “Kami ingin jaringan Muhammadiyah di seluruh daerah ikut berperan aktif sebagai bagian dari solusi,” tambahnya.

Senada, Ketua LLHPB PP ‘Aisyiyah, Rahmawati Husein, menyatakan bahwa pihaknya fokus pada pelibatan perempuan dan penguatan komunitas dalam menghadapi perubahan iklim.

“Kami akan fokus pada penanaman mangrove dan pengembangan ketahanan pangan berbasis kelautan. Perempuan harus menjadi aktor utama, bukan hanya penerima dampak,” katanya.

Rahmawati juga menekankan pentingnya replikasi program ini di wilayah lain. “Kami berharap Karang Tangguh bisa menjadi model percontohan nasional yang diterapkan secara mandiri di berbagai daerah,” tuturnya.

Sementara itu, peluncuran ini juga menjadi bagian dari sosialisasi Rencana Kerja Tahunan SIAP SIAGA bersama mitra. Program SIAP SIAGA merupakan kemitraan antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Australia dalam memperkuat kelembagaan pengelolaan risiko bencana, terutama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Kolaborasi lintas sektor terlihat kuat dalam kegiatan ini. Perwakilan dari BPBD, Bappeda, Dinas PMD, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas P3AP2KB, hingga Forum Pengurangan Risiko Bencana dan Forum Perguruan Tinggi PB turut hadir dan menyatakan dukungannya.

Kontributor : Farah
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *