Banjir Parah Landa Semarang, MDMC dan Lazismu Siapkan Bantuan untuk Warga Terdampak!

PWMJATENG.COM, Semarang – Hujan deras yang terus mengguyur Kota Semarang dalam beberapa hari terakhir menyebabkan banjir melanda berbagai wilayah hingga Rabu (29/10/2025). Ribuan warga terdampak, ratusan rumah tergenang, dan sejumlah korban dilaporkan meninggal dunia.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang mencatat total 63.400 jiwa atau sekitar 21.125 kepala keluarga terdampak banjir. Kepala BPBD Kota Semarang, Endro P Martanto, menyampaikan bahwa bencana ini juga menelan tiga korban jiwa dan satu orang masih dinyatakan hilang karena terseret arus deras.

“Dari data sementara, ada tiga korban meninggal dunia dan satu orang masih dalam pencarian. Kami terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk melakukan penanganan,” ujar Endro.

Pemerintah Kota Semarang kini bergerak cepat untuk mengatasi dampak banjir tersebut. Berbagai langkah darurat dilakukan, mulai dari pemenuhan logistik, pendirian posko pengungsian, hingga upaya evakuasi warga yang masih terjebak air.

“Logistik kami penuhi dari Posko Kebencanaan Kota Semarang. Saat ini ada dua lokasi pengungsian yang aktif, yakni di Kelurahan Muktiharjo Kidul dengan 22 jiwa dan di posko pengungsian Universitas Semarang (USM) yang menampung 17 jiwa,” jelas Endro.

Meski langkah-langkah penanganan sudah dilakukan, ia mengakui bahwa kondisi cuaca ekstrem sulit diprediksi dan belum dapat sepenuhnya dikendalikan. “Kami terus memantau kondisi cuaca dan mengimbau masyarakat agar tetap waspada,” tambahnya.

Baca juga, Aplikasi Al-Qur’an Muhammadiyah (Qur’anMu)

Wilayah paling parah terdampak banjir berada di Kecamatan Semarang Utara yang meliputi Kelurahan Panggung Lor, Panggung Kidul, Bulu Lor, Tanjung Emas, Bandarharjo, Purwosari, dan Dadap Sari. Air setinggi hampir satu meter merendam sejumlah rumah warga di kawasan tersebut.

Di Kecamatan Gayamsari, genangan air mencapai 10 hingga 80 sentimeter dan melanda Kelurahan Siwalan, Tambakrejo, Kaligawe, dan Sawah Besar. Kondisi serupa juga terjadi di Kecamatan Genuk, di mana banjir merendam wilayah Genuksari, Gebangsari, Banjardowo, Bangetayu Kulon, Terboyo Wetan, Trimulyo, dan Muktiharjo Lor.

Sementara itu, Kecamatan Pedurungan turut terdampak dengan ketinggian air antara 10 hingga 50 sentimeter di kawasan Tlogosari Kulon, Muktiharjo Kidul, dan Tlogomulyo. Di Kecamatan Semarang Timur, banjir menggenangi Kelurahan Sarirejo dengan ketinggian air sekitar 15 hingga 45 sentimeter.

Selain pemerintah, berbagai pihak juga turut membantu warga yang terdampak. Lembaga Resiliensi Bencana atau Muhammadiyah Disaster Management Center (LRB-MDMC) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah turun langsung meninjau lokasi banjir.

Tim MDMC Jawa Tengah bekerja sama dengan MDMC Kota Semarang dan Lazismu untuk melakukan asesmen kebutuhan warga. “Kami sedang mendata kebutuhan utama warga terdampak agar bantuan yang diberikan tepat sasaran,” kata salah Kapusdatin MDMC Jateng, Ulinuha, Rabu (29/10).

Saat ini, MDMC Jawa Tengah telah menyalurkan bantuan logistik dan mendukung dapur mandiri yang didirikan warga di wilayah terdampak. Dapur tersebut berfungsi menyediakan makanan siap saji bagi warga yang belum bisa kembali ke rumah.

Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *