Masak di Tengah Simulasi Bencana, LLHPB PDA Jepara Tampil Memukau di Jamnas Relawan!

PWMJATENG.COM, Jepara – Dua perwakilan dari Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Jepara turut menunjukkan kemampuan terbaiknya dalam Lomba Masak Menu Balita dan Lansia Dalam Situasi Kebencanaan. Lomba tersebut menjadi salah satu rangkaian kegiatan Jambore Nasional (Jamnas) ke-3 Relawan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah yang digelar di depan Aula Wonder Park, Tawangmangu, Karanganyar, pada Sabtu, 28 Juni 2025.

Kegiatan ini dimulai pukul 10.00 WIB hingga 11.30 WIB dan diikuti oleh 38 tim dari 30 provinsi, dengan total peserta Jamnas mencapai 1.350 orang. LLHPB PDA Jepara menurunkan dua orang perwakilan, yakni Kusnitah dan Siti Malikatun. Keduanya tampil percaya diri di meja nomor 4-B gelombang 2.

“Menu yang kami sajikan adalah nasi tim sayur woli (wortel dan brokoli) dengan lauk telur gulung isi tempe (TGT) tanpa minyak,” ujar Kusnitah saat diwawancarai usai lomba.

Ia menjelaskan bahwa menu tersebut dirancang khusus untuk kebutuhan balita dan lansia dalam kondisi darurat seperti bencana. Nasi tim yang lembut dipadukan dengan sayuran bergizi tinggi membantu pencernaan dan menjaga daya tahan tubuh. Sementara telur gulung isi tempe yang bebas minyak diyakini dapat mengurangi kolesterol serta menjaga tekanan darah dan jantung para lansia.

“Untuk balita, kami ingin membentuk kebiasaan makan sehat sejak dini. Makanan rendah minyak dan tinggi serat sangat baik untuk tumbuh kembang mereka,” tambahnya.

Baca juga, Urf dalam Manhaj Tarjih Muhammadiyah: Antara Tradisi dan Sumber Hukum Islam

Menu tersebut juga dilengkapi buah pepaya sebagai pelancar pencernaan dan buah naga yang kaya vitamin B2 serta serat. Semua bahan dimasak dengan peralatan seadanya, layaknya kondisi di pengungsian saat bencana. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi para peserta.

“Kami hanya diberi waktu 90 menit untuk menyiapkan semuanya, tanpa perlengkapan modern. Tapi kami tetap berusaha menjaga nilai gizi, kebersihan, dan rasa,” kata Siti Malikatun yang akrab disapa Malika.

Dalam keterangannya kepada Ketua LLHPB PDA Jepara, Kusnitah, yang menghubunginya melalui WhatsApp, Malika mengaku sangat antusias. Ia merasa bangga bisa mewakili daerahnya dalam lomba bergengsi tersebut.

“Saya senang bisa mengikuti lomba ini. Meski belum juara, saya bisa berbaur dengan peserta dari seluruh Indonesia dan mendapatkan pengalaman berharga,” tuturnya kepada kontributor wilayah utara Jepara.

Malika juga menambahkan bahwa ia masih ingin terus belajar dari para relawan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah di kegiatan-kegiatan berikutnya. Semangat kolaboratif tersebut menjadi modal penting dalam gerakan kebencanaan berbasis komunitas.

Penilaian lomba dilakukan secara ketat oleh dewan juri yang terdiri dari chef profesional, ahli gizi, dan tokoh nasional. Salah satu juri adalah Ketua LLHPB PP ‘Aisyiyah, Rahmawati Husain.

“Penilaian mencakup banyak aspek, mulai dari ketersediaan bahan, rasa, kebersihan, kekompakan tim, hingga ketepatan waktu dalam memasak. Semua keputusan juri sangat relevan dengan kondisi lapangan,” ujar Kusnitah menutup perbincangan.

Kontributor : Kusnitah
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *