Tim Udara LRB-MDMC Jateng Mendarat di Padangsidimpuan, Langsung Berkoordinasi dengan PDM

Tim Udara LRB-MDMC PWM Jawa Tengah akhirnya tiba di Padangsidimpuan, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, pada Jumat malam (5/5). Kedatangan tim ini menjadi titik penting dalam rangkaian respons kemanusiaan terhadap bencana banjir dan longsor yang melanda wilayah tersebut. Walaupun perjalanan mereka cukup panjang dan melelahkan, para anggota tim menyampaikan bahwa mereka siap menjalankan tugas begitu roda pesawat menyentuh landasan.

Tim udara terdiri dari 16 personel yang masing-masing memiliki peran teknis dan strategis. Mereka menangani manajemen posko, layanan data dan informasi, publikasi media, pendampingan psikososial, serta diperkuat oleh beberapa anggota klaster logistik. Sejak awal, seluruh personel menyadari bahwa kehadiran mereka di lokasi sangat dinantikan untuk mempercepat pelayanan kepada para penyintas.

Begitu hari berganti, pada Sabtu pagi, tim langsung melakukan koordinasi awal bersama PDM Tapanuli Selatan. Koordinasi tersebut berlangsung intens karena menyangkut prioritas layanan yang akan diberikan kepada masyarakat terdampak. Langkah pertama yang akan dilakukan adalah memastikan seluruh mekanisme penanganan berjalan secara terarah.

Koordinasi ini mencakup pemetaan kebutuhan dasar para penyintas, terutama terkait dukungan psikososial, pemenuhan informasi, hingga penguatan posko di tingkat lokal. Selain itu, tim udara juga membahas pola kerja dan koordinasi yang akan mereka lakukan dengan relawan daerah, sehingga seluruh proses pendampingan dapat berjalan konsisten dan saling melengkapi. Meski belum 24 jam berada di lokasi, tim menilai bahwa PDM Tapanuli Selatan sudah memiliki jaringan kuat yang dapat dioptimalkan dalam situasi darurat seperti ini.

Sementara itu, di jalur berbeda, Tim Darat LRB-MDMC sedang berada dalam perjalanan panjang menuju Tapanuli Selatan. Hingga berita ini disusun, tim darat yang membawa dua armada 4×4, motor trail, dan perlengakap lain tengah transit di Palembang setelah menempuh rute yang tidak ringan. Mereka telah melewati perjalanan sejauh 968 kilometer, termasuk proses penyeberangan dari Pelabuhan Merak menuju Pelabuhan Bakauheni, Lampung. Kondisi tersebut membuat perjalanan terasa cukup menantang, terutama karena dilakukan dalam waktu sehari semalam tanpa jeda panjang.

Menurut informasi dari anggota tim, perjalanan darat ini akan berlanjut menuju Riau dan Jambi sebelum akhirnya mencapai Padangsidimpuan. Walaupun jarak yang ditempuh sangat panjang, mereka tetap berupaya mempertahankan ritme perjalanan agar dapat segera tiba di lokasi penugasan.

Respons cepat kedua tim menunjukkan keseriusan LRB-MDMC PWM Jawa Tengah dalam mengupayakan pelayanan terbaik bagi masyarakat yang terdampak bencana. Baik tim udara maupun tim darat menegaskan komitmen bahwa mereka akan bekerja hingga seluruh kebutuhan mendesak para penyintas benar-benar terpenuhi. Hingga kini, keduanya terus bergerak sesuai peran masing-masing sembari memastikan bahwa setiap langkah selalu terkoordinasi dengan baik bersama struktur Muhammadiyah setempat.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *