Banjir dan Longsor Terjang Jawa Tengah, Muhammadiyah Jateng Serukan Penggalangan Donasi

Semarang – Sejumlah wilayah di Jawa Tengah kembali diguncang bencana hidrometeorologi yang memicu banjir dan tanah longsor. Daerah yang paling terdampak meliputi Cilacap, Banjarnegara, dan Brebes. Peristiwa tersebut menimbulkan kerusakan lingkungan serta kerugian material bagi warga yang tinggal di kawasan rawan bencana.

Melihat situasi yang terus berkembang, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah mengeluarkan imbauan resmi kepada seluruh jaringan organisasi di tingkat daerah. Imbauan tersebut ditujukan kepada Pimpinan Daerah Muhammadiyah se-Jawa Tengah, Unit Pembantu Pimpinan Wilayah, Ortom Muhammadiyah di tingkat wilayah, Perguruan Tinggi Muhammadiyah-Aisyiyah, dan Badan Usaha Milik Muhammadiyah Jawa Tengah. Melalui seruan ini, Muhammadiyah Jawa Tengah meminta seluruh unsur organisasi segera melakukan aksi nyata berupa penggalangan donasi bagi korban terdampak bencana.

Dalam keterangan resminya, Muhammadiyah Jateng mengingatkan bahwa donasi perlu digerakkan dengan cepat di setiap daerah. Seruan tersebut juga meminta agar imbauan ini diteruskan hingga struktur paling bawah, sehingga mobilisasi bantuan dapat berlangsung lebih luas dan terkoordinasi. “Kami mengajak seluruh struktur organisasi untuk menggerakkan dukungan kemanusiaan secara menyeluruh,” disampaikan melalui imbauan tersebut.

Baca juga, PWM Jateng Apresiasi Kontribusi MDMC pada Kesuksesan Verifikasi EMT Muhammadiyah

Penghimpunan dana akan dikoordinasikan oleh Lazismu di tingkat daerah. Setiap Lazismu Daerah diminta segera membuka kanal donasi dan mensosialisasikannya kepada masyarakat. Seluruh dana yang terkumpul nantinya disalurkan ke Lazismu Wilayah Jawa Tengah melalui Bank Jateng Syariah dengan nomor rekening 5033044455 atas nama Lazismu Jateng. Warga atau donatur juga diminta melakukan konfirmasi ke nomor 0812-1342-999 setelah mengirimkan donasi untuk memastikan pendataan berjalan akurat.

Selain itu, Muhammadiyah Jawa Tengah menetapkan bahwa masa penggalangan dana berlangsung hingga 31 Desember 2025. Rentang waktu yang panjang itu diharapkan memberi kesempatan bagi masyarakat untuk terus berpartisipasi dalam aksi kemanusiaan. Penggalangan dana jangka panjang juga ditujukan untuk memastikan bantuan tetap mengalir, mengingat upaya pemulihan pascabencana biasanya membutuhkan waktu lama.

Melalui gerakan penggalangan dana ini, Muhammadiyah Jawa Tengah menegaskan komitmennya untuk terus berada di garis depan dalam misi kemanusiaan. Imbauan yang disampaikan bukan hanya sekadar instruksi formal, tetapi juga ajakan moral agar seluruh masyarakat terlibat dalam membantu sesama. Dengan kerja sama yang baik dari seluruh elemen, diharapkan bantuan dapat segera menjangkau para korban di Cilacap, Banjarnegara, Brebes, dan wilayah lain yang terdampak bencana hidrometeorologi.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *