
Semarang – Setiap tahun, Indonesia memasuki musim penghujan dengan pola cuaca yang tidak menentu. Dari hujan ringan hingga badai lebat, curah hujan yang tinggi sering kali membawa konsekuensi serius, mulai dari banjir, longsor, hingga gangguan transportasi. Meski suasana dingin dan udara sejuk sering menggoda masyarakat untuk berwisata, ada baiknya kita lebih waspada terhadap kondisi alam yang berubah cepat. Tidak semua tempat aman dikunjungi saat musim hujan. Beberapa destinasi wisata justru berisiko tinggi dan sebaiknya dihindari demi keselamatan diri.
1. Kawasan Pegunungan dan Perbukitan Rawan Longsor
Tempat wisata di dataran tinggi seperti kawasan pegunungan atau perbukitan memang menawarkan panorama indah. Namun, di musim penghujan, daerah ini menjadi salah satu lokasi yang paling rentan terhadap bencana tanah longsor. Lapisan tanah yang gembur akibat curah hujan tinggi dapat dengan mudah bergeser dan menimbulkan longsor secara tiba-tiba.
Contohnya, kawasan wisata di Puncak, Bogor, atau daerah Dieng di Jawa Tengah sering mengalami longsor ringan hingga berat ketika hujan turun berhari-hari. Selain mengancam keselamatan wisatawan, longsor juga dapat memutus akses jalan utama. Karena itu, jika ingin berlibur di daerah seperti ini, sebaiknya menunggu kondisi cuaca lebih stabil dan selalu memantau informasi dari BMKG atau Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
2. Air Terjun dan Sungai dengan Arus Deras
Air terjun dan sungai selalu menjadi destinasi favorit pencinta alam. Namun, di musim hujan, volume air meningkat tajam dan arusnya menjadi jauh lebih deras. Banyak kasus wisatawan terseret arus saat bermain air tanpa memperhatikan tanda bahaya. Air yang tampak tenang di permukaan bisa saja memiliki pusaran kuat di bawahnya.
Salah satu contoh peringatan datang dari beberapa kawasan wisata air di Yogyakarta dan Malang, yang sering ditutup sementara saat curah hujan meningkat. Hal ini dilakukan bukan tanpa alasan. Air bah bisa datang mendadak dari hulu dan menyebabkan banjir bandang dalam hitungan menit. Jadi, berhati-hatilah dan jangan memaksakan diri berwisata di lokasi seperti ini, terutama jika cuaca sedang mendung pekat atau gerimis mulai turun.
3. Pantai dengan Ombak Tinggi dan Angin Kencang
Wisata pantai memang menggoda. Namun, saat musim penghujan, angin barat yang bertiup kencang sering menyebabkan gelombang laut meninggi. Beberapa pantai di wilayah selatan Pulau Jawa, seperti Pantai Parangtritis, Pelabuhan Ratu, atau Pantai Pangandaran, sering mengalami ombak besar hingga lima meter. Kondisi ini sangat berbahaya bagi wisatawan yang berenang atau sekadar bermain di bibir pantai.
Baca juga, Tips Jaga Kesehatan Saat Musim Penghujan Tiba: Hindari Penyakit dengan Langkah Sederhana
Selain ombak, sambaran petir juga sering terjadi di area pantai terbuka. Menurut data BMKG, aktivitas petir meningkat selama musim penghujan, terutama di sore hari. Maka, jika ingin tetap menikmati wisata pantai, sebaiknya datang di pagi hari saat cuaca lebih cerah, dan hindari berada di laut atau area terbuka saat awan gelap mulai berkumpul.
4. Hutan dan Jalur Pendakian Licin
Pendakian gunung atau jelajah hutan menjadi kegiatan yang menantang. Namun, saat musim hujan, jalur pendakian sering berubah menjadi licin dan berbahaya. Lumpur yang tebal, akar pohon basah, dan kabut tebal dapat menyulitkan langkah pendaki. Tidak jarang pula hewan liar turun ke jalur pendakian untuk mencari tempat yang lebih hangat.
Kegiatan berkemah di hutan juga berisiko tinggi saat hujan deras. Pohon-pohon besar bisa roboh akibat angin kencang, dan genangan air dapat muncul di sekitar tenda. Bila tetap ingin melakukan kegiatan outdoor, pastikan memeriksa prakiraan cuaca, membawa perlengkapan antiair, serta selalu mengikuti panduan petugas setempat.
5. Kawasan Perkotaan yang Rawan Banjir
Tidak hanya wisata alam, destinasi wisata di tengah kota pun perlu diwaspadai. Beberapa kota besar seperti Jakarta, Semarang, dan Bandung sering dilanda banjir akibat sistem drainase yang tidak mampu menampung curah hujan tinggi. Akibatnya, jalan-jalan menuju objek wisata bisa terendam dan kendaraan terjebak macet berjam-jam.
Banjir juga menimbulkan risiko kesehatan seperti penyakit kulit dan leptospirosis. Karena itu, sebelum berwisata ke daerah perkotaan saat musim hujan, penting untuk memantau kondisi cuaca serta status banjir melalui aplikasi atau kanal informasi resmi.
Bijak dalam Memilih Waktu dan Tempat Berwisata
Musim hujan bukan berarti aktivitas wisata harus berhenti sepenuhnya. Namun, diperlukan sikap bijak dalam memilih tempat dan waktu berlibur. Pilih destinasi yang aman seperti museum, pusat kuliner, atau tempat hiburan indoor yang tetap nyaman dikunjungi meski hujan turun. Selain itu, selalu siapkan perlengkapan antisipasi seperti jas hujan, sandal tahan air, serta pakaian ganti.
BMKG juga menyarankan masyarakat untuk memperhatikan prakiraan cuaca harian sebelum bepergian. Keselamatan harus menjadi prioritas utama. Sebab, keindahan alam tak akan terasa jika kita tidak pulang dengan selamat.
Dengan kewaspadaan dan perencanaan yang matang, musim penghujan bukan lagi penghalang untuk menikmati waktu bersama keluarga. Hanya saja, pastikan langkah wisata kita tidak menantang alam, melainkan bersahabat dengannya.
