
PWMJATENG.COM, Surakarta – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali menunjukkan komitmennya menjadi kampus bertaraf dunia. Pada Jumat (1/8), UMS menggelar acara Penyerahan Surat Keputusan (SK) dan Pengukuhan Pejabat Struktural Masa Jabatan 2025–2029 di Auditorium Mohammad Djazman. Acara tersebut dihadiri oleh Rektor, seluruh Wakil Rektor, para Dekan, Direktur, Kepala Badan, Lembaga, Biro, hingga Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan UMS.
Sebanyak 492 pejabat struktural resmi dikukuhkan. Mereka terdiri atas jajaran pimpinan fakultas, badan, direktorat, lembaga, biro, serta unit teknis lainnya. Dari jumlah tersebut, terdapat 66 profesor dan 300 doktor yang turut mengambil peran strategis dalam mewujudkan visi besar UMS sebagai World Class University yang unggul, islami, dan memberi arah perubahan.
Salah satu tokoh yang dilantik dalam acara tersebut adalah Ketua Lembaga Resiliensi Bencana Muhammadiyah/Disaster Management Center (LRB-MDMC) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, Istanto. Ia dikukuhkan sebagai Wakil Dekan II Fakultas Agama Islam (FAI) UMS.
Dalam keterangan tertulisnya, Istanto mengungkapkan rasa syukurnya atas amanah baru tersebut. Ia menyampaikan apresiasi kepada seluruh relawan Muhammadiyah di Jawa Tengah serta civitas akademika UMS yang telah mendukungnya.
“Saya berharap amanah ini menjadi jalan untuk memberikan kebermanfaatan yang lebih luas, baik bagi UMS maupun masyarakat,” ujarnya.
Rektor UMS, Harun Joko Prayitno, turut memberikan pengarahan setelah prosesi pelantikan. Ia menekankan pentingnya kolaborasi dan semangat kolektif dalam mendorong kemajuan institusi.
“Setiap program studi harus tetap maju bersama. Semua pihak harus aktif berperan dalam memperkuat UMS sebagai pemimpin perguruan tinggi dunia,” tegasnya.
Harun juga menjelaskan bahwa struktur kelembagaan baru ini dirancang lebih inklusif dan adaptif. Menurutnya, hampir 99 persen usulan pejabat berasal dari pimpinan fakultas dan unit masing-masing.
Baca juga, Pandangan Muhammadiyah terhadap Qunut Subuh dan Sujud Sahwi: Edukasi Fikih dalam Praktik Salat Jamaah Lintas Mazhab
“Ini adalah bentuk kepercayaan sekaligus kolaborasi nyata antara pimpinan dan seluruh elemen UMS,” imbuhnya.
Lebih lanjut, ia kembali menegaskan visi UMS yang telah ditetapkan sejak 2017, yakni menjadi pusat pendidikan dan pengembangan yang islami, unggul, mencerahkan, mendunia, berkelanjutan, serta memberi arah perubahan. Ia menyebut, visi tersebut bukan sekadar slogan, melainkan cita-cita kolektif yang harus diwujudkan bersama.
Dalam pidatonya, Harun juga mengajak seluruh civitas academica untuk senantiasa bersyukur atas nikmat iman dan Islam serta atas kesempatan menjadi bagian dari rumah besar Muhammadiyah.
“Kita harus menjaga nilai-nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) sebagai bingkai dalam mengemban amanah ini,” ujarnya.
Ia turut menyampaikan penghargaan kepada para pendiri dan pendahulu UMS sejak kampus ini berdiri pada 1958. Menurutnya, mereka telah meletakkan fondasi kuat yang menjadikan UMS tumbuh seperti sekarang.
Menutup sambutannya, Harun menegaskan bahwa struktur kelembagaan baru UMS telah diselaraskan dengan standar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Struktur ini dirancang untuk memperkuat sinergi lintas direktorat dengan melibatkan Badan Pembina Harian (BPH), Badan Pengembangan dan Pengkajian (BPP), serta Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM).

Kontributor : Afifatul